Di jaman modern ini, kehidupan manusia seakan tak terlepaskan dari benda yang bernama plastik. Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Kita menggunakannya dimana-mana, di rumah, di kantor, di pasar, di tempat wisata, di mobil, di warung, di penginapan, di jalanan dan dimana saja. Sementara plastik itu sendiri kita gunakan dalam berbagai keperluan, dari peralatan bekerja, peralatan makan, penyimpan makanan, peralatan kesehatan dsb. Sehingga tak jarang kita menemui berbagai macam dan jenis plastik berserakan mengotori jalanan maupun menyumbat saluran air.
Sampah plastik (kresek) sangat berpotensi menimbulkan polusi dimanapun di dunia & tidak bisa terurai. Untuk itu saya setuju bila penggunaan plastik (kresek) dikurangi. Karena itu akan mengurangi polusi di dunia. Mungkin alternatifnya perlu dikembangkan tas semacam kresek tapi yang lebih aman: kualitas plastik bagus, bisa didaur ulang, tahan hujan, tidak menimbulkan polusi.
Salah satu alternatif untuk
mengurangi sampah plastik tersebut yaitu dengan cara mendaur ulang
(recycle) plastik menjadi suatu produk yang mempunyai manfaat dan
bernilai jual tinggi. Bisa dengan cara mengolah plastik menjadi
kerajinan tangan seperti tas. Berbicara tentang kerajinan tangan, kita
tentu tidak asing dengan kerajinan dari bahan kulit, plastik, kain, atau
bahan alam, dsb. Kalau berkaitan dengan pemanfaatan limbah, kita juga
biasa mendengar pemberitaan tentang kerajinan dari bahan limbah plastik
multi layer. Tapi kalau tas anyaman dari bahan tas plastik, mungkin
belum banyak yang mengetahuinya.
Setiap kita membeli sesuatu di warung, di pasar atau di supermarket sekalipun, hampir selalu diberi tas plastik sebagai wadah. Terbayang betapa banyaknya sampah tas plastik yang dibuang setiap hari. Padahal sebagaimana kita tahu, plastik sulit terurai di alam. Kalau dibakar mengakibatkan polusi dan kabarnya bisa menghasilkan zat dioksin pemicu kanker. Sayangnya selama ini orang tidak terlalu mempedulikan sampah jenis ini.
Sampah tas plastik telah berhasil dikreasikan menjadi barang kerajinan yang memiliki nilai jual. Berikut langkah-langkah pembuatannya:
Setiap kita membeli sesuatu di warung, di pasar atau di supermarket sekalipun, hampir selalu diberi tas plastik sebagai wadah. Terbayang betapa banyaknya sampah tas plastik yang dibuang setiap hari. Padahal sebagaimana kita tahu, plastik sulit terurai di alam. Kalau dibakar mengakibatkan polusi dan kabarnya bisa menghasilkan zat dioksin pemicu kanker. Sayangnya selama ini orang tidak terlalu mempedulikan sampah jenis ini.
Sampah tas plastik telah berhasil dikreasikan menjadi barang kerajinan yang memiliki nilai jual. Berikut langkah-langkah pembuatannya:
- Tas plastik bekas yang sudah tidak terpakai dikumpulkan lalu dicuci bersih.
- Kelompokkan plastik-plastik tersebut menurut warnanya, biasanya ada hitam, putih, merah, biru, dsb. (Bisa juga dipisahkan menurut ukuran serta ketebalannya, sehingga bisa lebih seragam).
- Potong melintang dengan ukuran 15 cm x 40 cm. Ukuran ini bisa diatur ssesuai jenis produk yang ingin dihasilkan.
- Tentukan warna motif yang akan dibuat. Jika menginginkan tas motif merah hitam, maka plastik warna itu saja yang digunakan.
- Kaitkan potongan-potongan tersebut sehingga membentuk anyaman. Setelah saling terikat lalu disimpulkan membentuk segi empat. Begitu seterusnya sampai membentuk lembaran.
- Setelah membentuk lembaran, barulah dipotong/dibentuk lagi sesuai keinginan.
Langkah-langkah tersebut hanya teknik
dasar saja. Masih perlu proses lebih lanjut untuk bisa menghasilkan
produk yang bernilai ekonomi. Disini dituntut sebuah kreatifitas dari
sang pembuat.
Pembuatan produk kerajinan berbahan tas plastik memang membutuhkan ketekunan dan kreatifitas tersendiri. Tapi dilihat dari segi bahannya yang sangat mudah didapat dan murah, kerajinan dari bahan tas plastik mungkin bisa menjadi salah satu alternatif usaha pemanfaatan limbah. Sampah plastik yang sebelumnya tidak memiliki nilai apa-apa bahkan dapat merusak kelestarian alam ternyata dapat menjdai nilai tambah bila kita mendaur ulang kembali (recycle). Apalagi saat ini sedang gencar-gencarnya berita tentang kerusakan alam akibat sampah dan polusi yang sering disebut dengan global warming. Selain itu, kerajinan berbahan limbah juga sedang menjadi tren tersendiri. Apabila produk yang dihasilkan cukup berkualitas tentu bisa bersaing di pasaran. Tidak ada yang lebih baik daripada mendapatkan produk bagus yang kita tahu mampu membantu mengubah lingkungan dan kehidupan manusia yang berkaitan di dalamnya.
Pembuatan produk kerajinan berbahan tas plastik memang membutuhkan ketekunan dan kreatifitas tersendiri. Tapi dilihat dari segi bahannya yang sangat mudah didapat dan murah, kerajinan dari bahan tas plastik mungkin bisa menjadi salah satu alternatif usaha pemanfaatan limbah. Sampah plastik yang sebelumnya tidak memiliki nilai apa-apa bahkan dapat merusak kelestarian alam ternyata dapat menjdai nilai tambah bila kita mendaur ulang kembali (recycle). Apalagi saat ini sedang gencar-gencarnya berita tentang kerusakan alam akibat sampah dan polusi yang sering disebut dengan global warming. Selain itu, kerajinan berbahan limbah juga sedang menjadi tren tersendiri. Apabila produk yang dihasilkan cukup berkualitas tentu bisa bersaing di pasaran. Tidak ada yang lebih baik daripada mendapatkan produk bagus yang kita tahu mampu membantu mengubah lingkungan dan kehidupan manusia yang berkaitan di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar