Sabtu, Desember 24, 2011

Meningkatkan Biomassa Alga



Penelitian di Iowa State University telah menemukan metode genetik yang dapat meningkatkan biomassa alga hingga 50 – 80%. Terobosan tersebut datang dari mengekspresikan gen tertentu dalam alga yang mampu meningkatkan jumlah fotosintesis dalam tanaman, terutama biomassa.
Mengekspresikan gen berarti fungsi gen telah dihidupkan. Kunci untuk meningkatkan biomassa adalah kombinasi dua gen yang meningkatkan fotosintesis konversi karbon hingga 50% dibanding tipe liar di bawah pengayaan kondisi karbon dioksida. Menurut Profesor Spalding di Department of Genetics, Development, and Cell Biology.

Kondisi pengayaan karbon merupakan kondisi di mana alga telah menyimpan karbon dioksida. Kondisi ini membuka kemungkinan lebih untuk perkembangan biofuel. Di lingkungan yang memiliki tingkat rendah karbon dioksida seperti atmosfer bumi, dua gen dalam alga, LCIA dan LCIB diekspresikan (atau dihidupkan) untuk membantu menangkap dan menyalurkan karbon dioksida lebih banyak dari udara ke sel-sel menjaga agar alga tetap hidup dan tumbuh.
Bagaimanapun, ketika alga berada dalam lingkungan dengan tingkat karbon dioksida tinggi seperti tanah yang dekat dengan akar tanaman yang mengakhiri karbon dioksida, dua relevan gen tersebut mati karena tanaman tersebut mendapatkan karbon dioksida cukup.
Prosesnya sama seperti kendaraan yang menanjak bukit. Percepatannya (dua gen ini) ditekan dan mesin berjalan sekeras mungkin untuk menanjaki bukit. Namun, ketika menuruni lereng, supir akan melepaskan percepatan gas karena gas tidak dibutuhkan (gen mati).
Dua gen tersebut diekspresikan (dasarnya menjaga kaki alga pada percepatan) bahkan ketika alga  berada dalam lingkungan kaya karbon dioksida dan tidak membutuhkan karbon dioksida tambahan.
Penelitian oleh grup Spalding menunjukan alga tersebut dapat dibuat menghasilkan biomassa dengan percepatan, bahkan dalam kondisi di pantai sekalipun.  Dua gen tersebut bekerja bersamaan untuk meningkatkan jumlah karbon dioksida yang telah dikonversi melalui fotosintesis menjadi biomassa di bawah kondisi alga yang kayak akan kandungan karbon dioksida.
Sisa biomassa secara alami berubah menjadi pati melalui proses fotosintesis dan meningkat menjadi pati hingga 80%.
Dengan menggunakan gen mutasi yang ada. Spalding dapat menginstruksikan alga menghasilkan minyak dibanding pati. Proses ini membutuhkan energi lebih dan proses tersebut menghasilkan peningkatan 50% minyak biomassa.

Sumber: sciencedaily.com
Sumber foto: 3.bp.blogspot.com

1 komentar: