Sabtu, Desember 24, 2011

Tanaman: Mendaur ulang CO2 Lebih Cepat dari Perkiraan Sebelumnya


Institusi Oceanography di UC San Diego memimpin tim penelitian mengikuti jalan atom oksigen pada molekul karbondioksida selama fotosintesis untuk menciptakan cara baru dalam mengukur efisiensi hidup tanaman dunia.
Sebuah tim yang dipimpin oleh peneliti postdoctoral, Lisa Welp mempertimbangkan atom oksigen yang dikandung dalam karbon dioksida yang diambil tanaman selama fotosintesis. Rasio  isotop dua oksigen dalam karbon dioksida member tahu kepada para peneliti berapa lama CO2 yang ada di atmosfer dan seberapa cepat karbon dioksida melewati tanaman. Dari hasil ini, para peneliti memperkirakan tingkat fotosintesis secara global 25% lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Menurut Welp, sangat sulit mengukur tingkat fotosintesis hutan, apalagi seluruh dunia. Untuk satu daun tidak terlalu sulit, cukup dengan meletakan ruang instrument dan mengukur penurunan CO2 di ruangan udara. Untuk seluruh hutan, yang harus dilakukan adalah menggunakan penanda yang terjadi secara alami di atmosfer CO2 yang membiarkan peneliti merekam seberapa seringnya diakhiri di dalam daun tanaman, Dari hasil tersebut, dapat diprediksikan rata-rata tingkat fotosintesis global selama lebih dari beberapa dekade silam.

Pengarang penelitian tersebut menerbitkan di Journal Nature mengatakan perkiraan baru tingkat fotosintesis global memungkinkan metode mereka akan membantu paduan perkiraan aktivitas tanaman lainnya, seperti kapasitas hutan dan hasil pertanian untuk tumbuh. Memahami beberapa variable menjadi penting untuk ilmuwan dan pembuat kebijakan dalam usaha mengerti potensi perubahan ekosistem yang diharapkan dari pemanasan global.
Kunci pendekatan baru ini adalah penetapan hubungan perubahan dalam isotop oksigen ke El Nino, fenomena iklim global yang berhubungan dengan jenis pola cuaca yang tidak biasa termasuk jumlah kecil hujan di daerah tropis Asia dan Amerika Selatan. Pembentukan oksigen secara alami yang dikenal 18O dan 16O hadir dalam proporsi yang berbeda satu sama lain di dalam daun selama periode kekeringan pada daerah tropis. Sinyal ini pada air daun diteruskan ke CO2 ketika CO2 bercampur dengan air di dalam daun. Pertukaran ini antara CO2 dan air tanaman terjadi juga di luar daerah tropis yang tidak terpengaruh dengan El Nino dan secepatnya mengambalikan rasio 18O/16O ke normalnya. Tim Welp menggunakan waktu yang diambil untuk mengembalikan ke keadaan normalnya untuk menduga kecepatan fotosintesis yang terjadi. Anggota tim menemukan rasio kembali ke keadaan semula lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Karena hasil ini, tim peneliti meninjau ulang tingkat fotosintesis global. Tingkat tersebut dicerminkan dalam waktu bagaimana karbon diproses oleh tanaman setiap tahun. Dari perkiraan yang lalu sekitar 120 petagram karbon/tahun, tim mensetting tingkat tahunan antara 150 dan 175 petagram. Satu petagram sama dengan satu trilyun kilogram.

Sumber: sciencedaily.com
Sumber foto: matoa.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar